Foto di atas dijadiin foto sampul Facebook Fian. Awalnya gue dan Fian mikir perkara lilin di atas lantai itu sama sekali bukan masalah. Nih ya kalo elo-elo ngeliat lilin-lilin tersebut secara langsung, kalian pun bakal terpukau dan bilang, "Wow! Lilinnya keren, ya." Lengkap dengan mata berbinar. Sebab begitulah respon gue dan Fian kala itu.
Namun semua berubah ketika Negara Api menyerang -___-* Maksudnya, semua berubah saat teman sekelas/teman/sahabat Fian berkomentar : Kuduna lilin diatas bolu lain diatas tehel! (Harusnya lilin di atas bolu, bukan di atas lantai).
Pertama shock baca komentar tersebut. Tapi setelah inget karakter sang pengomentar yang mana orangnya emang innocent a.k.a watados, gue malah geli sendiri. Dipikir-pikir konyol juga ide gue dan Fian naroh lilin di lantai bukannya di bolu. Padahal bolunya ada!
Buakakkakak...
Anti mainstream. Well, itu prinsip awal kami pas pertama pacaran. Artinya kami gak mau sama kayak pasangan lain, kami pengen ngewujudin hal-hal yang nggak dilakuin orang kebanyalan. Intinya, kami gak malu keliatan beda!
Masalah lilin ini pun jadi jelas. Kami bukan bertingkah konyol. Kami cuma melakukan sesuatu yang anti mainstream. Kami unik.
.png)
.png)
0 comments:
Post a Comment