Lebih Rame Sama Siapa, Hayo???

Friday 3 January 2014
Di suatu sore---entah tanggal berapa dan bulan apa gue gak inget---gue dan Fian iseng-iseng ngobrolin mantan.

"Selain kenalan di facebook, apa kamu pernah kenalan ama cewek dengan cara lain? Pertemuan yang unik misalnya?" tanya gue, dalam otak udah ngerancang cerita spektakuler macam apa yang bakal gue ungkapin.

Fian menggeleng. "Nggak ada sih, sama gitu-gitu aja."

"Yang unik dikit gak ada gitu?"

"Sama kamu yang paling unik."

"Hih unik apaan kayak gitu?"

"M... ya mungkin pas kenalan sama si itu. Aku ucapin met ultah di fb, 2 hari kemudian kita jadian." Oke, pasti maksudnya si kurcaci berwajah tante-tante itu.

"Kalo kamu?"

Dipersilakan begini membuat semangat bercerita gue semakin berkobar. Kalau boleh jujur, sebenarnya bagaimana gue pertama berkenalan dengan setiap cowok yang akhirnya menjadi pacar itu punya keunikannya masing-masing. Kalau gue menceritakan semua, Fian jelas kalah telak. Pengalamannya sama sekali tidak unik, berbeda jauh dengan yang gue alami.

Akhirnya gue menceritakan pertemuan pertama gue yang paling unik pada Fian. Gue ceritakan kapan, bagaimana, siapa, dan di mana gue pertama kali kenal Ka Ryuu hingga akhirnya cowok tersebut meminta nomor ponsel gue dan menjalin kedekatan istimewa sama gue.

Gue tahu Fian cemburu mendengarnya. Dan gue memang senang melihatnya cemburu! Tapi ia tak mau kalah begitu saja. Diceritakannya bagaimana ia menghabiskan malam tahun baru 2012 bersama pacar kurcacinya itu.

"Oh ya? Lebih rame mana tah dibandingin pas malem takbiran bareng aku?"

Fian diam, kemudian cengengesan malu. "Sama kamu sih...."

Ya iyalah ramean sama gue. Haha.

"Sampe tengah malem juga?" tanya gue lagi.

"Nggak, sampe jam 9. Sama kamu mah kan sampe lewat tengah malem. Emang bener sih sama kamu itu segala-galanya serba beda. Seratus kali lebih rame, lebih sweet, lebih harmonis, dan lebih romantis. Kamu emang beda dari cewek lain yang pernah jadi pacar aku. Ya aku mah cerita kayak tadi karena cemburu aja, abisnya kamu cerita-cerita kayak tadi."

Hahaha... bahagianya ada seseorang yang menganggapku berarti.
Dan sepertinya malam tahun baru 2014 yang kami lewati hingga lewat tengah malam adalah malam tahun baru terindah baginya. I can see that in his eyes.

Di lain kesempatan, entah kapan gue gak inget juga, gue bertanya sesuatu. "Masih ngerasa gak ada yang spesial di tahun 2013?" Dulu, sebelum kenal sama gue dia emang pernah bikin status 'nothing special in 2013'.

Di natap mata gue dalam. Dalam sepersekian detik, kecupannya mendarat di keningku. Hangat. Nyaman. "Sekarang beda. Setelah ada kamu, semua serba spesial. Makasih ya, Bebi."

Sama-sama, Bebi. Selamat 314 hari di tanggal 03 bulan kelahiranmu ini, Bi