Lomba Menulis Dongeng Anak Nusantara Bertutur 2014

Friday 30 May 2014



Apa kabar Sahabat Nusantara?

Ikutan, yuk!!!
Lomba Menulis Dongeng Anak Nusantara Bertutur 2014

Ketentuan dan persyaratan lomba dapat di cek di website NB:
http://nusantara-bertutur.org/#etalase

Nusantara Bertutur adalah sebuah gerakan dari sekelompok anak bangsa yang punya kepedulian terhadap upaya pembangunan karakter anak-anak Indonesia melalui dongeng. Dalam rangka menyambut ulang tahun pertama dari komunitas budaya ini, Nusantara Bertutur akan menyelenggarakan Lomba Menulis Dongeng Anak 2014.
Syarat Lomba

1. Lomba ini untuk bersifat terbuka untuk semua kalangan, tanpa batasan usia bagi seluruh warga negara Indonesia.

2. Naskah ditulis dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar.

3. Naskah harus asli, bukan terjemahan atau saduran, atau mengambil ide dari orang lain yang sudah ada. Dan belum pernah diterbitkan di media massa (cetak maupun elektronik), dan tidak sedang diikutsertakan dalam lomba lain.

4. Tema bebas, asalkan sesuai untuk anak Indonesia.
Hadiah Lomba:

Juara ke-1: Rp 1.500.000,00 + Plakat/Piagam NB

Juara ke-2: Rp 1.000.000,00 + Plakat/Piagam NB

Juara ke-3: Rp 750.000,00 + Plakat/ Piagam NB

5 Pemenang Harapan, masing-masing Rp 400.000,00 + Plakat/Piagam NB

10 Pemenang Hiburan, masing-masing mendapatkan Merchandise NB + Plakat/Piagam NB.

Ketentuan Teknis:

1. Peserta boleh mengirimkan lebih dari satu naskah karya.

2. Naskah dongeng diketik dalam format cerita pendek. Panjang naskah maksimal sebanyak 2.250 karakter (no spaces), font Times News Roman, 12 pt, spasi 1,5.

3. Bentuk naskah bisa berupa :

a. dongeng kehidupan sehari-hari
b. dongeng fabel (binatang)
c. dongeng fairy tale (pangeran/putri/raja)
d. inspirasi/gubahan dari cerita rakyat nusantara (folktales)

4. Cerita harus mengandung satu atau lebih Nilai-Nilai Karakter yang diharapkan muncul dari Gerakan Nusantara Bertutur, yaitu:

1)Religius, Jujur, Toleransi
2)Disiplin, Kerja Keras, Kreatif, Mandiri
3)Demokratis, Rasa ingin tahu
4)Semangat Kebangsaan, Cinta Tanah Air, Cinta Damai
5)Menghargai prestasi
6)Bersahabat/ Berkomunikasi
7)Gemar Membaca
8)Peduli Sosial
9)Peduli Lingkungan

5. Cerita diharapkan dapat memasukkan unsur-unsur Nusantara (misalkan; lokasi dsb.)

6. Lampirkan di file naskah: biografi singkat penulis, scan KTP/kartu pengenal lainnya, alamat dan nomor telepon rumah/hp, nomor rekening bank, dan foto terbaru penulis.

7. Naskah dikirim secara softcopy (file/attch) ditujukan ke:
Panitia Lomba Mengarang Dongeng Anak Nusantara Bertutur 2014 dengan alamat email: nusantarabertutur@gmail.com
dan mencantumkan judul subjek : "Naskah Lomba Menulis Dongeng Anak NB".

8. Periode lomba adalah 1 Mei 2014 sampai 30 Juni 2014. Naskah peserta ditunggu oleh panitia selambat-lambatnya pada tanggal 30 Juni 2014 (pulul 24:00).

Semua persyaratan dan ketentuan di atas adalah mutlak. Dan NB mempunyai hak untuk mengedit/merevisi, mempublikasi naskah-naskah pemenang lomba, maupun naskah-naskah bukan pemenang lomba (namun layak memenuhi persyaratan NB), dalam bentuk dan media apa pun.

Pengumuman pemenang tanggal 15 Juli 2014 akan dimuat di website NB.

CARA MENGIRIMKAN NASKAH KE PENERBIT HARU

Thursday 29 May 2014


Ayo gabung bersama Penerbit Haru!
Punya naskah novel yang berlatar Korea, Jepang, Indonesia, Perancis atau dari belahan dunia manapun? Jangan khawatir, kami menerima semua naskah Anda melalui syarat-syarat berikut:
Cara mengirimkan naskah ke Haru:
Untuk saat ini kami hanya menerima naskah melalui email. Semua naskah dikirimkan kenaskah.haru@gmail.com (attachment, bukan di copy paste di body email). Kami akan memberikan email konfirmasi bahwa naskah Anda sudah kami terima.
 Syarat pengiriman naskah ke Haru
Jenis naskah yang dibutuhkan adalah naskah fiksi dengan genre drama, romance, romantic comedy, romance fantasy, suspense.
1. Untuk pembaca remaja
  • Contoh: Oppa & I karya Orizuka dan Lia Indra Andriana
2. Untuk pembaca dewasa muda
  • Contoh: Then I Hate You So karya Andry Setiawan
3. Untuk pembaca dewasa
  • Contoh: Khokkiri karya Lia Indra Andriana
Kelengkapan pengiriman naskah
  1. Naskah novel
    1. ukuran kertas A4
    2. margin standard
    3. Calibri 11, spasi 1,5
    4. 100-150 halaman
    5. Format data (word-> .doc ataupun .docx). Tidak menerima .rar
  2. Sinopsis
  • Sinopsis adalah keseluruhan cerita dari awal sampai akhir. Melalui sinopsis redaksi harus tahu keseluruhan alur cerita sampai pada halaman terakhir. Jangan menyembunyikan akhir cerita karena sinopsis di sini bukanlah sinopsis komersial untuk di belakang buku.
  • Tulislah sinopsis maksimal 4 halaman A4 1,5 spasi dengan Calibri 11.
3. Biodata penulis
  • Umur minimal 15 tahun
  • Sertakan nama lengkap, TTL, alamat, no handphone, dan prestasi dibidang penulisan termasuk novel yang sudah pernah diterbitkan secara nasional (oleh penerbit major) (JIKA ADA)
Konfirmasi terbit naskah
Kami akan memberitahu apakah naskah Anda bisa terbit atau tidak terhitung 3-4 bulan sejak naskah Anda kami terima. Apabila Anda belum mendapatkan email konfirmasi, silahkan mengirimkan kembali atau bertanya melalui email yang sama.
Apabila naskah Anda diterima untuk diterbitkan, kami akan menghubungi Anda lebih lanjut. Naskah yang tidak kami terima akan secara otomatis dihapus dari komputer data kami.
Masih punya banyak pertanyaan tentang pengiriman naskah? Silahkan bertanya melalui twitter @penerbitharu. Ditunggu karya-karyanya ya!

CARA MENGIRIMKAN NASKAH KE MOKA MEDIA


12 Desember 2013 pukul 8:11


Kamu ingin mengirim naskah ke Moka Media? Ini dia caranya. 

Kalau kamu sudah punya NASKAH lengkap:
1. Naskah yang dicari adalah naskah fiksi untuk remaja dan young adult (15-24 tahun).
2. Genre bebas: romance, drama, mystery, suspense, thriller, detective, adventure, horror, comedy, fantasy, sci-fi, dan lain-lain. Cross genre (contoh: romance comedy) juga boleh. Yang tidak diterima adalah fan fiction.
3. Moka Media tidak menerima kumpulan cerpen atau kumpulan puisi.
4. Jumlah halaman antara 150-250 halaman, 2 spasi. Margin normal. Jika fantasy, boleh lebih. 
5. Sertakan CV/Riwayat Hidup/Biodata dan Proposal Naskah
6. Contoh proposal naskah dapat dilihat melalui:
http://as-laksana.blogspot.com/2013/11/bagaimana-mengirimkan-proposal-novel-ke.html
7. Keputusan Redaksi antara 1-2 bulan setelah naskah dikirim.
8. Naskah, CV, Proposal Naskah dikirim ke: 
redaksi@mokamedia.net


Tambahan:

Banyak naskah yang masuk ke surel redaksi setiap harinya. Kami akan sangat berterima kasih jika teman-teman sekalian mempermudah kami dalam bekerja.

Ketika teman-teman mengirimkan naskah, silakan isi SUBJEK (SUBJECT) surel dengan format NAMA - JUDUL NASKAH.

Kemudian untuk file yang dilampirkan (attachment), beri nama dengan format NAMA - JUDUL NASKAH (isi lampiran).

Contoh:

Kepada: redaksi@mokamedia.net
Subjek: FISCA - KETIKA GAYUNG PECAH

Lampiran 1 : FISCA - KETIKA GAYUNG PECAH (Proposal Naskah)
Lampiran 2 : FISCA - KETIKA GAYUNG PECAH (Naskah Utuh)
Lampiran 3 : FISCA - KETIKA GAYUNG PECAH (Biodata)

NB: 
Lampiran boleh saja dikirim dalam format .rar

Menulis Novel Ber-setting Luar Negeri (Christian Simamora's)


18 Januari 2012 pukul 10:48


Sebelumnya, sebaiknya aku perjelas, aku belum pernah menulis novel ber-setting luar negeri. Long, long time ago, pernah nulis cerita pendek ber-setting Amerika Serikat, but that’s it. Pengalaman ini tetap nggak bisa dibandingkan dengan novel berpuluh-puluh halaman yang dikerjakan dengan darah dan keringat (halah!).

Note ini aku tulis lebih berdasarkan pengalaman sebagai editor. Selama bertahun-tahun bekerja di GagasMedia, aku menyaksikan ratusan—bahkan mungkin ribuan—naskah yang datang dan pergi. Bersama teman-teman redaksi lain, kami menyaring naskah-naskah masuk dan memutuskan judul-judul mana saja yang dianggap layak untuk diterbitkan.
Dan tibalah bagian paling bikin nggak enak hati: kenapa naskahku ditolak?
Aku pernah menulis note juga tentang sejumlah alasan yang menyebabkan naskah ditolak, tapi kali ini ini aku akan fokus hanya di naskah ber-setting luar negeri. Which is lagi happening banget kayaknya. Dari sepuluh naskah masuk, dua-tiga naskah berlatar belakang luar negeri. Dan, yeah, menulis novel dengan latar belakang yang nggak kita temui sehari-hari memang sulit—so, here’s my salute to all you authors who did the brave job. Tapi... aku nggak bisa menyangkal juga, persentase naskah ber-setting luar negeri yang kemudian diputuskan terbit juga nggak banyak. Dan inilah yang akan kita bahas kali ini:

Stop Watching That Movie, Stop Reading That Book
Nggak ada yang lebih menyakitkan daripada dituduh menyontek. Lebih menyakitkan lagi karenaternyata kamu nggak menyontek siapa pun, tapi orang-orang menuduhmu sebaliknya. Tapi, bukan berarti kamu lantas bisa dengan mudah membenarkan diri ketika kemudian kamu menyadari kalo kamu ‘mungkin’ pernah menonton film/serial TV serupa.

Saran: Ada dua hal yang bisa kamu lakukan untuk menghindari hal ini.

Satu, begitu menemukan ide saat menonton atau membaca, buru-buru tulis hipotesis dasarnya di buku catatan. And that’s it. Nggak sedikit penulis yang ‘mencuri plot’ dan membuat sesuatu yang benar-benar baru dengan caranya sendiri. Penulis ‘Bridget Jones’ mengaku mengambil plot dasar novelnya dari Pride and Prejudice. Penulis ‘West Side Story’ mengambil plot dasar skenarionya dari Romeo and Juliet. Coba buktikan sendiri, apa kamu bisa bilang novel dan skenario mereka menyontek karya Jane Austen dan Shakespeare?

Dua, kalo cara itu nggak bisa kamu lakukan dengan tanpa dituduh menyontek (“No matter how hard I do, novel gue tetap berasa kayak versi bajakannya Twilight, Bang”), then stop it. Buatlah plotmu sendiri. Jangan tergoda melakukan sesuatu yang kelak bakal jadi batu sandungan bagimu.

Novelmu Bukan Fan Fiction
I have to say this. Really, I do. Dan ini sering banget aku temukan di naskah berlatar belakang Asia Timur, say, Korea, Jepang, dan Taiwan. Satu hal yang harus kamu ingat, nggak semua orang menggemari hal serupa dengan kamu. Aku pribadi memang lumayan ngeh dengan nama personil Super Junior, Big Bang, SNSD, dan sodara-sodaranya, jadi saat membaca naskahmu, aku manggut-manggut dan bisa setuju kalo, misalnya, T.O.P. itu tampan dan misterius. Tapi bagaimana dengan yang bahkan nggak peduli sama sekali dengan hallyu?

Saran: Cobalah menulis dengan membayangkan kamu sedang bercerita kepada orang asing. Kamu nggak tau dia suka apa, nggak tau dia berkebangsaan apa. Jelaskan detail-detail karaktermu meskipun menurutmu itu so obvious. Dan cobalah untuk menghindari deskripsi ‘Dia setampan Lee Min Ho’ karena, Dahling, si orang asing ini BELUM TENTU kenal Mas Min Ho ini. Demikian juga halnya dengan kepribadiannya. Kita nggak bilang orang itu baik hanya karena dia terus-terusan bilang, “Aku baik lho.” Kita bisa mengenali kebaikan hatinya dari sikapnya, gestur saat dia berbicara dengan orang lain, dan sebagainya.

Setting
1)      ‘Paris itu indah sekali.’ Yah, kata orang-orang sih begitu. Tapi akan jauh lebih baik kalo tulisan kamu menjelaskan dengan baik keindahan Paris, dan nggak hanya sekadar bilang ‘Paris itu indah sekali’. Tapi ingat, deskripsi dan narasi ibaratnya seperti pedang bermata dua. Kalo terlalu sedikit, pembaca kecewa. Kalo terlalu banyak, pembaca bosan.

2)       Seberapa penting setting luar negeri ini buat cerita kamu.
Saran: Cara paling mudah adalah dengan menjawab pertanyaan ini: kalo setting cerita ini diubah ke, let say, Wonogiri, apa plot utama bakal berubah? Kalo jawabannya ‘tidak’, berarti sebaiknya kamu mengolah lagi plot cerita ato keputusan menuliskannya dengan setting luar negeri.

Contoh novel yang jawabannya adalah ‘iya’ adalah Le Divorce karya Diane Johnson. Kalo novel ini diubah settingnya dari Prancis ke Wonogiri, plot utamanya benar-benar akan berubah. Semua konflik dalam Le Divorce yang didasarkan pada aturan perceraian dan pembagian harta gono-gini Prancis jelas jadi tak masuk akal kalo settingnya dipindah ke Wonogiri.

Bahasa dan Dialog
1)      Dialog ‘Halo’ ‘Halo’ ‘Siapa ini?’ ‘Aku A. Dengan siapa ya saya bicara?’ ‘Saya B. Mau cari siapa?’ dan percakapan basa-basi lainnya tetap terasa buang-buang halaman walaupun diubah ‘secara kreatif’ dengan menambahkan sapaan dari bahasa negara lain.

Saran: cobalah menulis dialog yang penting. Kalo ternyata menurut kamu adegan itu terdiri dari percakapan remeh, tapi menurut kamu penting karena merupakan kronologis dari keseluruhan adegan, tulis ulang dan tambahkan deskripsi penting untuk adegan berikutnya.

2)      Waspada dengan kendala bahasa. Nggak semua istilah/frase bahasa asing bisa diterjemahkan tanpa ada perasaan janggal, aneh, dan malah menimbulkan pertanyaan.

Misalnya: “I want love you in 3D. I’m gonna turn you on just like a TV. I’ll have your body movin’ till you poppin’ off the screen.’ There. Aku tantang kamu untuk membuat terjemahan lirik 3D – JLS ini nggak terasa janggal. :)

Saran: if it turns out weird, change it. Hanya itu satu-satunya solusi, teman.

3)   Dialek dan aksen.


Kalo masih bingung, monggo atuh ditanya.^^



NASKAH DITOLAK (DUKUN BERTINDAK?)


NASKAH DITOLAK (DUKUN BERTINDAK?)
oleh Christian Simamora Full (Catatan) pada 28 Oktober 2010 pukul 10:12

Here comes the bad memories: ya, saya pernah ditolak. Dua kali malah. Dan saat itu saya merasa editor adalah orang paling kejam yang pernah saya kenal seumur hidup (which is agak ironis ya, karena lihatlah saya sekarang, hehe). Bukan itu saja, penolakan itu membangkitkan pertanyaan berbahaya di benak saya: apakah saya benar-benar punya bakat di dunia tulis-menulis ini? Apa mungkin saya memang ditakdirkan mencari pekerjaan yang biasa-biasa saja—seperti manusia normal lainnya?

Jadi, yeah, buat teman-teman yang baru saja atau pernah ditolak naskahnya oleh sebuah penerbit, jangan buru-buru merasa jadi pecundang. Yang ditolak bukan kamu saja kok. Dan sama seperti kata D’Masiv di lagunya: Jangan Menyerah.

Banyak Alasan Kenapa Naskah Ditolak

Saya pernah tanya ke seorang penulis, kenapa naskahnya ditolak penerbit. Dengan wajah sedih, dia berkata lirih, “Yah, paling karena jelek lah, Bang.”

Memang benar, naskah ditolak berarti di bawah standar penerbit itu. Tapi sebenarnya, bukan itu saja faktor yang membuat naskah tersebut dikembalikan. Satu, bisa jadi tidak sesuai karakter penerbit. Ada penerbit yang menerbitkan fiksi bertema religius—coba bayangkan, kira-kira apa yang terjadi kalau Shit Happens dikirimkan ke sana? Bakal diterima nggak?

Dua, naskah kamu bukan jenis terbitan mereka. Jadi cermati baik-baik terbitan mereka yang terbaru. Catet, terbitan terbaru (tahun ini), bukan tiga atau empat tahun lalu. Perbukuan adalah dunia yang dinamis, dan dunia ini juga mengenal istilah ‘tren’ dan ‘konsentrasi terbitan’. Bisa jadi yang empat tahun oh-so-famous, tahun ini sudah tidak diterbitkan lagi.

Tiga, isu SARA dan kontroversial di naskahmu. Khusus yang ini, harap kamu berhati-hati. Bermain-main di naskah yang edgy dan pushing boundaries memang tantangan menggoda, tapi harap lakukan dengan memperhatikan kenyamanan para pembaca juga. Nggak lucu lho nge-joke soal orientasi seksual, agama, suku, atau kelompok masyarakat tertentu. Saya percaya kamu bisa kok membuat pembaca tertawa terbahak-bahak tanpa harus membuat orang lain tersinggung. Spongebob saja bisa....

Naskah Dikembalikan—Terus Harus Gimana Dong?

Penerbit yang baik biasanya akan memberitahukan poin-poin minus naskahmu. Perhatikan baik-baik poin tersebut karena dari situlah kamu bisa memutuskan apakah naskah itu masih layak untuk direvisi atau sebaiknya menulis naskah baru saja.

·         Kalau yang bermasalah adalah porsi deskripsi yang kurang berimbang dengan narasi (“Naskah kamu masih ‘telling’, nggak ‘showing.’”), dan setting yang kurang meyakinkan—selamat! Kamu masih bisa berharap banyak dengan naskahmu ini. Solusinya pun simpel: revisi sesuai permintaan editor.
·         Kalau yang bermasalah adalah karakter tokoh (“Klise, nggak konsisten, tidak menarik, dsb....”, plot dan konflik (“Cerita kamu datar, konflik kurang kuat, dsb....”), dialog (“Bertele-tele, kaku, dsb....”), gaya penulisan—ouch. Sebaiknya kamu menulis naskah baru saja. Segigih apa pun kamu merevisi, hasilnya nggak akan terlalu memuaskan.

Lalu, bagaimana kalau ditolak oleh penerbit yang bahkan tidak mau repot-repot memberi poin-poin kritikan seperti itu? Saya mengalami yang seperti ini. Dan hal pertama yang saya lakukan (setelah berhasil ‘bangkit’ dari momen berduka selama seminggu lebih, hehe) adalah memata-matai buku terbitan penerbit itu. Cari tahu seperti apa buku best-seller mereka, tema-tema apa saja yang jadi unggulan di sana, siapa-siapa saja penulis kebanggaan mereka—cari tahu sampai sedetail-detailnya.

Saya ingat, dulu, di salah satu talkshow-nya, Raditya Dika pernah bilang, dia mengasah naluri menulis komedinya dengan membaca novel-novel Lupusreligiously. Dia membaca ulang semua novel-novelLupus, dan menggarisbawahi bagian mana saja yang membuat dia tertawa. Nah, konon, saat menulis buat blog-nya (yang kelak menjadi buku Kambingjantan) berdasarkan apa yang dia pelajari dari novel-novel itu.

Saya mencoba hal serupa sebelum menulis Macarin Anjing. Saya memata-matai beberapa judul novel remaja bestseller dan mempelajari baik-baik semua elemennya—yah, jadinya seperti menganalisis bahan makalah deh! Seperti apa penulis membuat bab pertamanya, bagaimana juga cara si penulis mengakhiri ceritanya, bagaimana menyelipkan line-line komedi dan romantis di dalam dialog, bagaimana si penulis membuat karakter utamanya, bagaimana si penulis mengolah konflik cerita, dan sebagainya. (Funny thing is, beberapa bulan setelah Macarin Anjing terbit, saya dihubungi oleh seorang mahasiswa yang tertarik menjadikan novel itu sebagai bahan skripsi).

Ejaan Berbahasa

Tak sekali dua kali saya mendengar celotehan teman-teman penulis yang bilang ejaan itu urusannya editor. “Tugas kita ya nulis aja.” Ada benarnya sih. Tapi pernah nggak teman-teman berpikir, para editor-lah yang menentukan naskahmu layak diterbitkan atau nggak. Jadi, daripada menganggap remeh urusan ejaan ini, coba deh kamu bereskan sendiri jauh sebelum memutuskan mengirimkan naskah ke penerbit.

Mereka paham benar nggak semua penulis mengerti betul soal EYD dan sodara-sodaranya, tapi bisa kan paling nggak memperhatikan betul... minimal tanda baca deh. Ini beberapa contoh kasus yang pernah saya temukan di tumpukan-tumpukan naskah yang ditolak (versi biasa dan versi ekstrim):

*
“sampai dmn kita tadi?ohya,pacar gw yg baru.standar si tampangnya.nggak bakal bikin lo ngiler gt deyyy...” , celoteh nita sama temen sekamarnya yg bernama evi (tp dipanggilnya ephoy)

“ni...anak!!!klo standar knapa dipacarin c,buuuu!”, ephoy menimpuk nita dengan bantal yg td dipake buat bobo siang.

“suka2 dooooooooooongs!”, nita ngakak2 aza.

(Ini kan naskah novel, bukan SMS atau postingan spontan di wall Facebook. Kasihan editornya ah kalau semuanya disingkat-singkat, dan pakai huruf kecil semua)

*
4nyway... 4k 5m c0WoK it dh jln d-TG hr4n. yh, 5t4ndr-5tandr 6tlh. mAkn mLAm k5l D fdc0urT (M35k1pN rs clm4r-nY 5mp4h Abi5), lalu nntn f1lm brny r35 wth3r5pn (5m3 ChicK flcK... lMYn sh tpNy).  oBrln Sh Lmy4N 45Yk, m5kpUN 55kl rd j4h Dr 15i k3plK—k4yk... tib-tbA N60mn6n 6lbl Wrm1ng? hny, 1’M nt grenpc3....

tp b6an plng men6JTkn, he w5N’t tryN6 t0 k5S m. n65h T4nd-tnd K3 5t j6 n66k. kcW. btE. Bkn AK mKr Jlk, 4pA jN6An-j4N6n 4k 1n n66k CkP ks5bL d m4tnY? 6t? dn smkn dPK1r-Pk1r l6, nih Cw0k BWANNy j6 jrk MLl. kyk 4k kn kU5T 4t 4plh. pokkny, aKu nn6k3P k35aN d14 j1JK 6tU 5M Ak.

(I have no problem on Alay people. Tapi, serius deh, tega amat nulis novel berpuluh-puluh halaman dengan gaya Alay... -___-)

(p.s. contoh itu bikinan sendiri lho—bukan dari naskah beneran. Nggak tega ah)

Nyali

Ditolak sekali, masih semangat. Ditolak dua kali, mulai berpikir panjang. Ditolak berkali-kali, mindernya keluar deh. Saya tahu, mencoba berdiri lagi setelah gagal berkali-kali memang berat, tapi ya berdasarkan pengalaman bagian ini bukan hal terberat menjadi penulis lho (I will tell you later).

Aza-aza fighting, Teman! Cuma itu yang bisa saya bilang. Percayalah, di suatu masa di proses panjang dan melelahkan ini, kamu bisa menaklukkan editor-editor itu dan membuat mereka jatuh cinta pada tulisanmu. Jadi, sampai yang seperti itu benar-benar terjadi dalam hidupmu, tetaplah menulis.




Puhit (Puding Pahit)

Wednesday 28 May 2014
27 Mei 2014, sekitar pukul 08.09 WIB

Waktu itu gue lagi iseng-iseng bikin pudding sendiri. Entah ide dan gagasan dari mana, pokoknya gue bikin tuh makanan manis pengundang nafsu. Sekali-kali gue pengen nyobain bikin sendiri, biasanya kan duet sama Fian, atau malah dia yang ngeracik sementara gue cuma ngeliatin. Intinya sih resep ini bermula dari acara masak besar yang gue dan dia lakuin di rumah Fian. Waktu itu gue pengen banget nyoba bikin pudding. Akhirnya kita cari tuh resep di internet. Alhasil, ketemu lah sebuah resep paling simple yang kita pakai sampai saat ini. Aneh bin ajaib, percobaan pertama tersebut justru lebih berhasil dari pudding-pudding selanjutnya.

Devi : Love you :*
Fian : Love you too bebi :* udah sarapan?
Devi : Udah bebi :* mau bikin ager nih :p
Fian : Pengen dong :p
Devi : Ya cini atuh sore :p bida ga ada
Fian : Ga ada ongkir :p
Devi : Kalo ada ongkos aku ke sana deh :p itu pun kalo hasilnya enak
Fian : Ntong php atuh neng :p
Devi : Mun ga dianterin berarti ga ada ongkos atau ga enak :p
Fian : Enya eta the php :p
Devi : Bukan ah :p
Fian : Sama aja keleus :p
Devi : Maaf ya bi ga bisa ngasih :p
Fian : Ya udah :p
Devi : Airnya segimana sih bi? :D
Fian : 3 gelas atau 4 :p
Devi : Mantep kayaknya nih :p nyamnyamnyam :*
Fian : Moal enak buatan kamu mah :p
Devi : Jangan salah, ini pake vla :p
Fian : Sok pake via :p
Beberapa menit kemudian…
Devi : Iya loh ga enak :D kurang air :(
Fian : Haha cian deh bebiku tanpa aku ya gagal :p
Devi : Iya ih bi ga enak banget :( masa harus dibuang? :D
Fian : Ya harus dimakan lah :p
Devi : Aneh banget rasanya :(
Fian : Ya maklum aja pemula :D :p
Devi : Penghinaan :D
Fian : Emang bener :p
Devi : Iya deh gimana bebi aja :p
Fian : Makanya harus banyak belajar ke chef Fian :p
Devi : Encep Fian meureun :p

Obrolan berlanjut ke telepon. Kita saling ber-hahaha-hihihi, pokoknya riweuh di telepon seperti biasa. Tapi gak lupa, keromantisan tetap terjaga.

Setelah pakai vla, pudding gue gak parah-parah amat kok. Cenderung enak banget malah. Gue pun tahu apa yang sebenernya salah dari resep gue : kurang gula. Gue pikir susu cokelat yang sangat banyak itu mampu menutupi kurangnya gula yang ditabur, ternyata nggak. Belakangan baru gue berpikir andai ada anggota keluarga gue yang mencicipi dan bilang kurang manis, gue pun akan berkilah, “Manis-manis amat takut diabet.” Sayangnya kilahan cemerlang tersebut gak pernah gue pakai hingga saat ini.


Finally, this is it. Bittersweet pudding ala chef Defian {}

Bela-belain Begadang, Tahunya...

Monday 26 May 2014
Aku hanya satu dari sekian juta anak kelas 3 SMA yang menanti-nanti datangnya pengumuman SNMPTN 2014. Oke, mungkin aku hanya mengada-ada. Sejujurnya, aku tidak tahu berapa jumlah siswa kelas XII se-Indonesia dan sama sekali tidak berniat mencari tahunya. Yang jelas, aku menunggu.

Tanggal 27 Mei yang dikabar-kabarkan akan menjadi hari paling mendebarkan bagi anak kelas XII ternyata mesti ditunda hingga 12 jam kedepan. Kami masih harus menunggu dan dibuat deg-degan lebih lama lagi.

Aku sendiri heran mengapa sangat menanti saat itu tiba. Padahal, aku satu-satunya siswa di SMAN 1 Purwakarta yang tidak berniat mengikuti SNMPTN. Aku bahkan mendaftar di hari-hari menjelang deadline! Dan kau tidak akan percaya ini : aku mengisi PTN dan jurusan yang sebelumnya tak pernah muncul di otakku!

Ya, Tuhan... suram sekali jalan pikiranku.

Aku tahu aku memang sangat menyia-nyiakan masa SMAku. Bukan hanya aku, teman-teman SMPku pun menyayangkan tindakanku. Adit bilang, aku sangat berubah. Dia tidak percaya aku yang dulunya---ehem---juara umum dan berhasil mengalahkan Julia Biantika yang sekarang berada di kelas XII IPA 7, kini justru terpuruk begitu dalam. "Elo kenapa sih, Dev?" tanyanya selalu.

Julia mengatakan hal serupa. "Devi kenapa, sih? Dulu mah kan bla, bla, bla." Aku hanya sanggup tersenyum masam dan mengatakan aku bodoh. Julia segera meralat, "Devi mah teu bodoh atuh. Tapi males, hehehe..."

Kali lain, Gilang bertanya hal serupa padaku. "Devi mah beger sih. Jadina weh turun. Tapi meuni drastis pisan. Kunaon, Dev?"

Sesungguhnya, bukan masalah pacaran yang menyebabkan prestasi akademikku turun drastis, justru sesuatu dalam dirikulah yang mesti disalahkan. Kenapa? Kenapa? Kenapa?

Herannya, malam ini aku justru menantikan hal yang dulunya selalu kukesampingkan. Aku menanti dalam harap-harap cemas. Meskipun sudah yakin tidak akan masuk (mengingat hanya satu pilihan yang kuisi dan itu bukan PTN main-main, artinya kesempatanku diterima sangat kecil), masih tersisa secuil harapan semoga aku mendapatkannya.

Malam ini, aku terpaksa mengakhiri penantianku kemudian tidur kembali. Mungkin bersabar lebih baik. Tunggu saja hasilnya nanti siang. Semoga nasib baik ada bersamaku, aamiin :'D

Sabtu, 24 Mei 2014

Saturday 24 May 2014
Happy 15th mensiversary, Mybiiiii :D :* :* :*

Hari ini, seperti biasa, Defian merayakan hari jadi kelima belas bulan. Dan ternyata, 24 Mei ini bertepatan dengan 456 hari kebersamaan kami. Something banget gitu, lho :p

Hari ini, kami makan bersama keluarga kecil Fian. Kami masak tempe, tahu, bala-bala, dan jelly cokelat sebagai pencuci mulut. Tentu saja aku dan Fian yang menjadi kokinya :D Masalah jelly itu sebenarnya kesalahan aku. Seharusnya aku beli agar-agar, bukan nutrijel. Kenapa? Karena tujuan kami semula mau bikin puding, bukan jelly :p

Hari ini, Fian banyak membisikkan kata cinta di telingaku. Waktu aku ngambek, dia meluk aku dari belakang dan bilang, "Aku sayang kamu, Bebi. Maafin aku." Waktu kami lagi manis-manisan, dia cium kening aku lamaaaaa banget dan bilang, "Aku sayang banget sama kamu, Bebi."

Hari ini, aku jadi semakin tahu kalau Fian paling takut lihat aku cemberut. Adaaaa aja ulahnya yang bikin aku tersenyum lagi.

Hari ini, Fian bilang aku sering banget marah. Bukan karena gak menikmati perayaan ini kok, Bi. Aku cuma lagi sensi. Mungkin organ reproduksiku sedang membentuk ovum baru makanya jadi over sensi, hehe :p

Hari ini, aku puas 'menggelitiki' tubuh Fian (spesial di ketiaknya) sampai dia ngakak dan berontak gak jelas. Lucu banget.

Hari ini, Fian nganterin aku pulang sampai ke rumah pakai motor temennya, Indra. Sampai detik ini aku gak paham kenapa Fian bilang Indra itu ganteng banget, Indra ganteng banget. Padahal menurut mata aku mah dia biasa aja. Cakepan juga Fian :*

Hari ini, Fian bener-bener nunjukin rasa sayangnya ke aku. Otomatis aku jadi makin sayang sama dia.

Hari ini, aku harap hubungan Defian bisa berlangsung abadi.

Aamiin.

LOMBA MENULIS NOVEL REMAJA ALL ABOUT TEEN’S LIFE

LOMBA MENULIS NOVEL REMAJA
ALL ABOUT TEEN’S LIFE

"We love stories about teenagers …”
John Green:

Dear Writers,
Kehidupan remaja enggak pernah berhenti ngasih inspirasi, ya! Cerita persahabatan, impian, pengalaman baru, bahkan … cinta. Kamu suka nulis novel remajaPas bangetredaksi teen@noura ajak penulis Indonesia buat ikutan kompetisi ini.

Ayo terima tantangan kami dengan baca ketentuan berikut, ya:
  1. Naskah ditulis oleh 1 orang penulis, belum pernah dipublikasikan atau dikirim ke redaksi mana pun, dan bukan plagiasi.
  2. Genre naskah bebas. Boleh drama, komedi, romantis, suspen, horor, maupun fantasi.
  3. Tidak memuat unsur porno, SARA, atau bahasa kasar dan kekerasan yang berlebihan.
  4. Panjang naskah 130-150 halaman A4, spasi 1.5, Times News Roman 12, margin 3-3-3-3 cm
  5. Naskah dikirim dalam amplop tertutup berisi:
    1. 1 eksemplar print out naskah (cetak, sudah dijilid rapi)
    2. Sinopsis lengkap naskah (maks. 3 halaman)
    3. Tentang penulis naskah (maks. 1 halaman)
    4. Formulir lomba asli yang terdapat pada buku teen@noura terbitan bulan Mei - Agustus 2014. (cek judulnya apa saja di @teennoura dan @NouraBooks)
    6.    Pada amplop pengiriman naskah, tuliskan: LOMBA MENULIS teen@noura.
  1. Naskah dikirimkan ke redaksi teen@noura di alamat: 
Noura Books (Mizan Group)
Jalan Jagakarsa Raya No. 40
RT 007/ RW 004, Jagakarsa, Jakarta Selatan, 12620
    8.    Naskah diterima 1 Juni – 29 Agustus 2014 (cap pos).
  1. Print out naskah yang diterima panitia tidak akan dikembalikan.
  2. Naskah yang akan diterbitkan wajib melewati proses revisi dan penyuntingan.  
    HADIAH

    Juara 1: Rp 5.000.000,- + kontrak penerbitan + paket buku
    Juara 2: Rp 3.000.000,- + kontrak penerbitan + paket buku
    Juara 3: Rp 2.000.000,- + kontrak penerbitan + paket buku
    12 naskah pilihan: kontrak penerbitan + paket buku


    Ayo ciptakan plot cerita terbaik. Lakukan riset mendalam Menulis dengan tekun, biar impian jadi penulis terkenal tercapai!